Tuesday 22 October 2013

Membuat Pareto Chart di Excel 2007 dan 2010

Microsoft Excel 2007, 2010 memang yahood, di dalamnya banyak sekali cara untuk memodifikasi satu data ataupun lebih. Salah satunya adalah modifikasi grafik untuk menganalisa masalah. Dari kumpulan masalah itu, bisa dikerucutkan mana masalah yang paling besar sampai masalah yang paling kecil. Sehingga, kita terfokus pada masalah dengan nilai yang paling tinggi, dilanjutkan ke masalah yang kedua tertinggi dan seterusnya.
Dalam dunia teknik improvement, cara ini disebut pareto. Pareto chart atau pareto diagram adalah sebuah grafik yang mewakili beberapa nilai data untuk menampilkan mana data yang paling besar dan mana data yang paling kecil. Dalam contoh kasus, untuk memperbaiki defect atau cacat pada produk tertentu, maka harus ditampilkan mana data defect yang paling besar sampai data defect paling kecil. Cacat produk yang paling besar inilah yang akan diturunkan sehingga jumlahnya bisa berkurang sesuai dengan target.

Contoh Pareto Chart atau Pareto Diagram

Dibawah adalah contoh pareto chart yang dibuat dengan Microsoft Excel 2010 yang mana diagram ini menampilkan defect Sobek adalah defect yang paling besar. Jumlah defect sobek = 750 Pcs dengan Ratio NG = 52.74 %.

pareto chart excel 2007 & 2010
Pareto chart excel 2007 & 2010
Lantas, bagaimana caranya membuat pareto chart di Excel 2010 ataupun 2007. Pada prinsipnya, metodenya sama diantara keduanya. Silahkan anda pelajari langkahnya satu demi satu.

Pertama : Buat tabel yang berisi data yang kita pareto kan. Bisa dilihat pada gambar table dibawah.

tabel pareto chart atau diagram
Tabel pareto chart atau diagram

Kedua : Blok data Item Problem, Qty Defect dan Akumulasi (%), kecuali baris Total. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah.


tabel pareto chart atau diagram
Blok Data
Ketiga : Klik Insert Column ( Clustered 2D ) untuk menampilkan grafik batang.

insert column pareto chart


Secara default grafik batang akan terlihat seperti ini :

grafik batang pareto chart diagram

Keempat : Klik kanan pada grafik batang berwarna merah pilih Format Data Series dan rubah Primary Axis menjadi Secondary Axis. Grafik warna merah akan berubah menjadi Secondary dan muncul skala nilai data di sisi kanan grafik.

axis pareto chart diagram
Secondary Axis
Kelima : Klik kanan pada grafik batang merah kemudian pilih Change Series Chart Type dan pilih grafik Line With Markers.

grafik line pareto chart diagram
Ganti batang menjadi line
Keenam : Klik kanan pada angka 700 dan pilih Format Axis. Pada Axis Option, set nilai maximum dengan nilai Total defect ( lihat tabel berisi : 1,422), Major Unit : 400 dan Minimum : 0. Klik kanan pada angka 120, pilih Format Axis. Di Axis Option, set nilai maximum : 100, Major Unit : 25 dan minimum : 0. Jika berhasil, maka secara default hasilnya akan seperti gambar dibawah.

pareto chart diagram
Pareto Chart

Ketujuh : Grafik diatas sudah jadi pareto chart, terlihat bahwa sobek grafiknya tertinggi. Dalam Teknik Improvement ( Six Sigma, QCC ), defect sobek ini adalah contoh defect yang harus diturunkan terlebih dahulu, sebelum melakukan improvement pada defect crack, kotor dan lainnya.

-->


Untuk selanjutnya, silahkan anda modifikasi sendiri terhadap grafik tersebut, bisa dengan menambahkan nilai, judul dan lainnya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.







12 comments:

Unknown said...

mw tanya nilai akumulasi % nya dapetnya dari mana ya??
rumus untuk mendapatkan nilai akumulasinya gimana?

Anonymous said...

jelasinya agk susah, tpi sbnarnya itu cma d'tmbh doang bro 52,74+28,13=80,87+17,58=98,45+0,70=99,16....dst ,penambahan alurnya zigzag klo dilihat dri tbel! yg pnting hasil akhirnya 100!

Unknown said...

sip mengerti boss...tinggal sering praktek ntar lancar...

Agus Haryanto said...

yooi mas bro tetap semangat

Anonymous said...

bro mau nanya, kok pas ke diubah ke column clustered 2d, grafik batak yg warna merah ga ada ya? hehe bantu dong tolong

Agus Haryanto said...

kalau ambil datanya benar pasti nggak akan salah bro, coba lagi di langkah kedua dengan catatan nilainya benar, thanks..

Unknown said...

mas, cara menentukan persenya itu gimana ya,... ? contohnya sprt yg diatas, qty defectnya 750, persenya kok bsa 52,74, itu gmn caranya?

Agus Haryanto said...

Rumusnya adalah 750 dibagi total defect ( 1,422 ) X 100%, maka hasilnya adalah 52.74, dibawahnya juga sama.

Unknown said...

mas au nanya lagi nih... klo akumulasi itu maksudny apa ya, toong jelasin donk?

Agus Haryanto said...

Akumulasi itu adalah penjumlahan persen dari baris yang paling atas ke yang paling bawah. Untuk kasus diatas, 52.74+28.13 = 80.87, dan seterusnya.

Unknown said...

thanks mas sangat bermanfaat buat skripsi saya

Agus Haryanto said...

selamat ber skripsi mas